15 Tips Parenting untuk Mendidik Anak Remaja
Masa remaja adalah fase perubahan yang menjadi tantangan bagi orang tua. Berikut 15 tips parenting yang bisa Ayah Bunda terapkan untuk mendidik anak remaja.
—
Ketika anak memasuki usia remaja, mereka mulai mencari jati diri dan ingin diakui sebagai individu yang mandiri. Namun, di sisi lain, mereka masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tua untuk menjalani masa transisi ini.
Jika pendekatan yang digunakan kurang tepat, komunikasi bisa menjadi sulit, dan hubungan antara orang tua dan anak bisa menjadi renggang, bahkan memicu konflik dalam keluarga.
Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut beberapa tips parenting yang bisa Ayah Bunda terapkan untuk mendidik anak remaja dengan lebih bijak.
1. Bangun Komunikasi yang Terbuka
Remaja cenderung menutup diri ketika merasa tidak dipahami dan dimengerti. Nah, Ayah dan Bunda bisa mulai dengan membiasakan percakapan ringan setiap hari, misalnya menanyakan bagaimana kegiatan di sekolah tanpa langsung menghakimi.
Hindari langsung memberi nasihat saat mereka bercerita. Tunjukkan bahwa Anda mau mendengar dulu. Hal ini bisa membuat anak merasa dihargai dan lebih terbuka untuk berbagi.
Bangun komunikasi yang terbuka dengan anak (Sumber: freepik.com)
2. Tunjukkan Empati, Bukan Emosi
Saat anak bersikap menyebalkan atau membuat kesalahan, wajar jika orang tua merasa kesal. Tapi, cobalah untuk menahan emosi dan melihat dari sudut pandang anak. Bisa jadi mereka sedang bingung dan tertekan.
Contohnya, saat anak menolak belajar, daripada langsung memarahi, cobalah menanyakan apakah ada yang membuatnya lelah atau stres. Nah dengan begini, anak merasa dimengerti, bukan disalahkan.
Baca juga: Tahap Perkembangan Sosial Emosional Anak & Tips Mengajarkannya
3. Tetapkan Aturan yang Jelas dan Konsisten
Remaja butuh batasan, tapi mereka juga ingin tahu alasan di balik aturan tersebut. Misalnya, aturan jam malam. Jelaskan kalau itu soal keamanan, bukan karena tidak percaya.
Jangan lupa untuk konsisten dalam menerapkan aturan. Kalau hari ini boleh, besok tidak, anak jadi bingung dan bisa mulai mengabaikan batasan yang dibuat.
4. Berikan Ruang untuk Mandiri
Anak yang memasuki masa remaja selalu ingin mencoba banyak hal sendiri. Biarkan mereka mengambil keputusan sendiri dalam hal sederhana, seperti memilih pakaian dan mengatur jadwal belajar.
Dengan demikian, anak akan belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Kalau ternyata keputusannya tidak berjalan baik, bantu mereka mengevaluasi dan belajar dari situ.
5. Menjadi Contoh yang Baik
Anak lebih mudah meniru tindakan orang tua daripada mendengarkan nasihat. Kalau ingin anak bersikap jujur dan disiplin, orang tua juga perlu menunjukkan sikap tersebut terlebih dahulu.
Misalnya, jika Ayah dan Bunda ingin anak tidak main HP saat makan, maka beri contoh dengan menyimpan HP juga. Anak akan meniru sikap, bukan hanya ucapan.
6. Dukung Minat dan Bakat Anak
Minat anak belum tentu sesuai dengan harapan orang tua, tapi itu bukan berarti tidak penting. Misalnya, anak suka menggambar, sementara orang tua berharap fokus di pelajaran lain.
Ayah dan Bunda bisa tetap mendukung dengan menyediakan alat gambar atau memasukkannya ke kursus singkat. Dukungan ini membuat anak merasa dihargai dan percaya diri.
Dukung dan fasilitasi semua minat dan bakat anak agar mereka merasa dihargai (Sumber: freepik.com)
7. Mengajarkan Tanggung Jawab Sejak Dini
Remaja perlu belajar bahwa setiap pilihan ada tanggung jawabnya. Misalnya, kalau lupa membawa tugas sekolah, biarkan mereka menghadapi konsekuensinya.
Jangan terburu buru menyelamatkan mereka dari setiap kesalahan. Cobalah biarkan anak belajar dari pengalaman tersebut agar mereka bisa lebih bertanggung jawab dan tidak mengulanginya.
Baca juga: Tips Mendampingi Anak Mengerjakan Tugas Sekolah di Rumah
8. Hindari Membandingkan Anak
Kalimat seperti, “Kakakmu saja bisa, masa kamu tidak?” justru bisa membuat anak merasa tidak cukup baik dan menurunkan rasa percaya diri mereka. Perlu diingat, setiap anak memiliki karakter dan perkembangan yang berbeda.
Akan lebih baik jika Ayah dan Bunda fokus pada kemajuan anak, sekecil apa pun itu. Memberikan apresiasi atas usaha mereka jauh lebih positif dibandingkan membandingkan dengan orang lain.
9. Bangun Kepercayaan Lewat Tanggung Jawab
Berikan kepercayaan secara bertahap, misalnya dengan memberi tanggung jawab sederhana seperti menjaga rumah selama 1–2 jam. Sebelumnya, pastikan anak paham aturan yang harus dipatuhi.
Kalau mereka bisa menjalankan tugas dengan baik, beri apresiasi. Hal ini bisa membantu membangun rasa percaya diri sekaligus memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.
10. Dampingi Saat Anak Menghadapi Tekanan
Remaja bisa mengalami tekanan dari berbagai arah, seperti teman sebaya, tugas sekolah, atau media sosial. Kalau anak terlihat murung atau berbeda dari biasanya, coba ajak bicara dengan tenang tanpa memaksa.
Kadang mereka tidak butuh solusi, tetapi hanya ingin didengar. Kehadiran orang tua sebagai pendengar yang suportif sering kali jauh lebih membantu daripada langsung memberi nasihat.
11. Berikan Batasan Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget yang berlebihan bisa mengganggu waktu belajar, tidur, bahkan interaksi sosial anak. Untuk mengatasinya, Ayah dan Bunda bisa membuat kesepakatan, misalnya tidak memakai gadget setelah jam tertentu di malam hari.
Sampaikan alasan aturan tersebut secara terbuka agar anak mengerti tujuannya. Ajak anak berdiskusi saat membuat aturan, supaya mereka merasa dilibatkan dan lebih mau mematuhinya.
12. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Libatkan anak dalam keputusan sederhana, seperti memilih destinasi liburan keluarga atau menentukan kegiatan akhir pekan. Menanyakan pendapat mereka bisa membuat anak merasa dilibatkan dan dihargai.
Ketika remaja merasa dilibatkan, mereka cenderung lebih terbuka dan bertanggung jawab. Cara ini juga membantu membangun komunikasi yang lebih baik dalam keluarga.
13. Jangan Malu Minta Maaf
Kalau orang tua bersikap tidak adil atau bicara dengan nada tinggi, jangan ragu untuk minta maaf. Cara ini bukan tanda kelemahan, tapi menunjukkan bahwa orang tua juga bisa salah.
Sikap seperti itu bisa membantu anak belajar bahwa setiap orang bertanggung jawab atas tindakannya. Kebiasaan ini juga membantu membangun suasana keluarga yang saling menghargai.
14. Perhatikan Kesehatan Mental Anak
Perubahan emosi pada remaja sering dianggap berlebihan atau drama. Padahal, bisa saja itu tanda bahwa anak sedang merasa stres, cemas, dan tertekan.
Ayah dan Bunda bisa mulai dengan menciptakan suasana rumah yang tenang dan terbuka untuk berdiskusi. Dukungan emosional dari orang tua sangat membantu anak menghadapi masa-masa sulitnya.
15. Jangan Lupa Tunjukkan Kasih Sayang
Meskipun sudah beranjak remaja, anak tetap butuh perhatian dan dukungan emosional dari orang tua. Perlakuan seperti pelukan, pujian, atau sekadar kata-kata positif tetap penting bagi mereka.
Ucapan seperti “Ibu bangga padamu” atau “Ayah sayang kamu” bisa membantu anak merasa dihargai dan diterima. Konsistensi dalam menunjukkan kasih sayang juga memperkuat hubungan orang tua dan anak di masa tumbuh kembangnya.
—
Nah, itulah 15 tips parenting yang bisa Ayah dan Bunda coba terapkan untuk mendidik anak remaja. Melalui pendekatan yang tepat, orang tua bisa tetap dekat dan dipercaya meski anak sedang berada dalam masa transisi.
Kalau Ayah dan Bunda sedang mencari sekolah yang mendukung perkembangan anak secara akademik dan emosional, coba daftarkan mereka ke Alta Global School. Melalui metode pembelajaran blended-learning dari Pre-K hingga Kelas 12, anak-anak dibimbing untuk siap meraih beasiswa ke universitas terbaik di Indonesia dan dunia. Yuk, mulai daftar sekarang!
Masih ragu? Coba kelas gratisnya dengan klik gambar di bawah ini!
Referensi:
Deni P. 5 Tips Parenting Anak Remaja [Daring]. Tautan: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/5-tips-parenting-anak-remaja. Diakses 20 Juli 2025.
Newport Academy. 15 Tips for Parenting Teens and Adolescents October 5, 2022 [Daring]. Tautan: https://www.newportacademy.com/resources/restoring-families/tips-for-parenting-teens/. Diakses 20 Juli 2025.
Unifam. Si Kecil Beranjak Remaja? Lakukan 7 Cara Parenting ini Saat Anak Mulai Beranjak Remaja 7 Agustus 2024 [Daring]. Tautan: https://unifam.com/blog/cara-parenting-anak-remaja-yang-perlu-diketahui. Diakses 20 Juli 2025.
Want the Best for Your Child?
We are Here to help!
Get free consultation and discover a hybrid international-standard learning experience for your child. Fill out the form now!

