Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Sistem, & Contoh Soal
Pernahkah kamu melihat hewan-hewan yang satu spesies? Berdasarkan apa mereka dikelompokkan? Yuk, pelajari klasifikasi makhluk hidup!
—
Kamu pernah hendak memetik jamur? Sekilas jamur itu terlihat segar, tetapi setelahnya kamu ragu apakah jamur itu beracun atau tidak. Nah, di situlah klasifikasi makhluk hidup berperan, supaya kita bisa tahu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Coba bayangkan kalau tidak ada klasifikasi, bisa jadi kita sulit membedakan mana tumbuhan yang aman dimakan dan mana yang beracun.
Jadi, bagaimana? Kamu sudah ingin belajar tentang apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup? Juga tujuan, manfaat, sistem, hingga contohnya? Yuk, kita belajar sekarang!
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaannya ke dalam tingkatan tertentu. Proses ini membantu ilmuwan menyusun berbagai jenis makhluk hidup yang beragam agar lebih teratur dan mudah dipahami.
Ilmu yang mempelajari cara mengelompokkan makhluk hidup disebut taksonomi. Dalam taksonomi, klasifikasi dimulai dari yang paling umum sampai yang paling khusus.
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari yang terumum hingga terkhusus yaitu domain, kingdom, filum (untuk hewan) atau diviso (untuk tumbuhan), kelas, ordo, famili, genus, lalu spesies. Berikut piramida urutan klasifikasi makhluk hidup.
Sumber: helpfulprofessor.com
Sistem klasifikasi modern dikembangkan oleh Carl Linnaeus dengan binomial nomenklatur, yaitu pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup berdasarkan genus dan spesies.
Melalui pemahaman tentang klasifikasi makhluk hidup, kita bisa mengenali ciri-ciri, cara tumbuh, pola hidup, cara makan, cara berkembang biak, dan berbagai hal lain tentang mereka.
Baca juga: Apa Perbedaan Hewan Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar?
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Mengapa perlu ada pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup? Mari mempelajari bersama apa tujuan klasifikasi makhluk hidup.
1. Mempermudah Para Ilmuwan Mengenali, Membandingkan, dan Mempelajari Berbagai Jenis Organisme
Pengelompokan ini menyederhanakan keanekaragaman hayati yang sangat luas menjadi kelompok-kelompok dengan ciri-ciri yang sama. Dengan klasifikasi, ilmuwan dapat mengidentifikasi satu organisme secara spesifik berdasarkan nama dan posisi taksonominya, sehingga tidak perlu mempelajari seluruh organisme secara acak.
Proses klasifikasi memungkinkan ilmuwan untuk lebih mudah mempelajari karakteristik, cara hidup, dan hubungan kekerabatan antar organisme secara sistematis dan terstruktur. Selain itu, klasifikasi memberikan dasar bagi para ilmuwan untuk membandingkan makhluk hidup dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki.
2. Membantu Memprediksi Sifat atau Karakteristik Suatu Organisme
Organisme yang dikelompokkan dalam satu takson atau kelompok tertentu biasanya memiliki ciri-ciri fisik, fisiologis, genetik, atau evolusioner yang mirip. Dengan mengetahui kelompok taksonomi suatu organisme, ilmuwan dapat mengantisipasi sifat-sifat yang mungkin dimiliki organisme tersebut berdasarkan kesamaan dengan anggota kelompok lain.
Sebagai contoh, jika ada organisme masuk ke dalam satu keluarga yang sudah dikenal punya kemampuan khusus atau bentuk tubuh tertentu, maka organisme baru dalam keluarga itu biasanya punya ciri yang mirip. Selain itu, klasifikasi yang didasarkan pada kekerabatan evolusi membantu ilmuwan menelusuri asal-usul dan hubungan antarspesies.
3. Menyederhanakan Objek Studi
Makhluk hidup di bumi jumlahnya sangat banyak dan beragam. Kalau dipelajari satu per satu tentu akan sulit dan butuh waktu lama. Oleh karena itu, pengelompokan makhluk hidup dilakukan. Dengan begitu, kita bisa mempelajarinya lebih mudah karena sudah terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang lebih teratur.
4. Memberi Nama Makhluk Hidup yang Belum Diketahui Namanya
Pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan agar organisme anonim memiliki nama. Terlebih lagi, penemuan spesies baru terus terjadi. Tentu saja di antara banyak spesies itu, sangat memungkinkan kalau banyak yang belum memiliki nama. Penamaan spesies baru dilakukan agar memudahkan dalam mengenal ciri-ciri spesies tersebut.
Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Setelah mengetahui alasan mengapa diperlukan pengklasifikasian, tentu saja akan ada manfaat yang dihasilkan. Berikut manfaat-manfaat dari pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Pengenalan Makhluk Hidup Jadi Lebih Mudah
Klasifikasi membuat objek yang dipelajari lebih teratur sehingga lebih mudah dipahami, terlebih spesies makhluk hidup sangat beragam.
2. Lebih Mudah Memahami Kekerabatan Makhluk Hidup
Persamaan dan perbedaan sifat antarmakhluk lebih mudah diidentifikasi, sehingga ilmuwan lebih mudah melakukan penelitian atau kita lebih mudah mengenali makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
3. Cepat Ditemukan Solusi Atas Berbagai Masalah yang Berhubungan dengan Makhluk Hidup
Dalam beberapa bidang seperti kesehatan, pertanian, dan konservasi, sangat memungkinkan terjadi masalah berkenaan dengan makhluk hidup. Misalnya, seekor sapi mengalami masalah tertentu pada pertumbuhannya, maka cukup mempelajari hewan mamalia.
4. Lebih Paham tentang Hubungan Interaksi Makhluk Hidup
Kita bisa lebih paham mengenai hubungan interaksi seperti simbiosis, ekosistem, dan rantai makanan.
Baca juga: Ciri-Ciri Makhluk Hidup, Pengertian & Contohnya
Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup adalah prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki. Macam-macam dasar klasifikasi makhluk hidup antara lain sebagai berikut.
1. Ciri Fisik
Ciri fisik merupakan faktor yang paling mudah digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. Contohnya, kucing dan harimau sama-sama termasuk dalam keluarga Felidae karena memiliki kemiripan bentuk tubuh, gigi taring yang tajam, serta sifat sebagai hewan karnivora.
2. Ciri Morfologi dan Anatomi
Ciri morfologi adalah penampilan luar tubuh suatu organisme, seperti bentuk batang atau akar pada tumbuhan. Sementara itu, ciri anatomi berkaitan dengan struktur bagian dalam tubuh, misalnya ada atau tidaknya sel trakea pada tumbuhan.
3. Ciri Biokimia
Dasar ini menggunakan komponen kimia dalam tubuh organisme seperti enzim, protein, dan DNA untuk melihat hubungan kekerabatan dan perbedaan antar makhluk hidup.
4. Manfaat
Manfaat suatu makhluk hidup juga bisa menjadi dasar klasifikasi, terutama untuk makhluk hidup yang digunakan oleh manusia, seperti tanaman obat atau hewan ternak.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup yang harus kamu pelajari terdiri dari lima sistem. Sistem ini bertujuan untuk memudahkan ilmuwan mengenali, mempelajari, dan memahami keanekaragaman hayati di bumi.
1. Sistem 2 Kingdom
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama dipelopori oleh Carolus Linnaeus (1735), bernama Sistem 2 Kingdom. Sistem 2 Kingdom mengelompokkan makhluk hidup menjadi hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae). Sistem klasifikasi ini memiliki dasar pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri, karakteristik, dan kemampuan.
Kelompok animalia atau hewan tidak bisa membuat makanan sendiri, sehingga mesti dibantu kelompok lain untuk menyediakan makanan mereka. Kelompok tersebut yakni tumbuhan. Selain itu, kelompok hewan bisa berpindah tempat atau bergerak.
Berkebalikan dengan kelompok animalia atau hewan, kelompok plantae atau tumbuhan tidak memerlukan bantuan kelompok lain untuk membuat makanan. Mereka bisa membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari.
Kelompok tumbuhan tidak bisa berpindah tempat. Mereka memiliki keterbatasan gerak seperti mengikuti arah cahaya matahari, contohnya pada bunga matahari.
2. Kelompok 3 Kingdom
Dengan ditemukannya mikroskop cahaya, ilmuwan menyadari bahwa ada makhluk hidup berukuran sangat kecil yang hanya tersusun atas satu sel (uniseluler), dan makhluk ini kemudian disebut mikroorganisme.
Sistem klasifikasi ini pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866. Dalam sistem ini, seluruh organisme mikroskopis dan uniseluler dimasukkan ke kingdom baru, yaitu Kingdom Protista. Dengan demikian, sistem klasifikasi tiga kingdom terdiri atas Kingdom Animalia, Plantae, dan Protista.
3. Sistem 4 Kingdom
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin maju setelah ditemukannya mikroskop elektron. Melalui pengamatan ini, diketahui bahwa organisme mikroskopis uniseluler memiliki perbedaan struktur, yaitu ada yang memiliki membran inti dan ada yang tidak. Oleh karena itu, Herbert Copeland pada tahun 1938 memperkenalkan sistem klasifikasi baru, yaitu sistem klasifikasi empat kingdom.
Dalam sistem klasifikasi empat kingdom, terdapat Kingdom Plantae, Animalia, Protoctista, dan satu kingdom baru, yaitu Monera. Nama Kingdom Protista diganti menjadi Protoctista karena saat itu anggotanya mencakup Protista yang memiliki membran inti serta kelompok jamur. Sementara itu, Kingdom Monera berisi organisme yang sebelumnya termasuk Protista, tetapi ternyata tidak memiliki membran inti.
4. Sistem 5 Kingdom
Sistem klasifikasi ini dibuat dengan dasar tingkat kerumitan sel, tingkat kerumitan organisme, serta cara makhluk hidup memperoleh makanannya. Sistem ini ditemukan pada tahun 1969 oleh Robert H. Whittaker.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, jamur yang awalnya termasuk dalam Kingdom Protoctista kemudian dipisahkan dari kelompok tersebut. Hal ini dilakukan karena cara jamur memperoleh nutrisi berbeda dengan anggota Protoctista lainnya.
Jamur umumnya hidup dengan menguraikan bahan organik dari organisme yang sudah mati, lalu menyerap zat yang dihasilkannya. Sementara itu, anggota Protoctista lain ada yang bisa membuat makanannya sendiri lewat fotosintesis, atau langsung memakan organisme lain.
Dalam sistem klasifikasi lima kingdom, Protoctista kembali disebut Protista. Jadi, sistem ini terdiri atas Kingdom Animalia, Plantae, Monera, Protista, dan Fungi (jamur). Sistem ini cukup lama digunakan sampai akhirnya digantikan dengan sistem klasifikasi tiga domain dan enam kingdom.
5. Sistem 3 Domian dan 6 Kingdom
Sistem klasifikasi yang terbaru ini dikemukakan oleh Carl Woese (1990). Dalam sistem klasifikasi ini, makhluk hidup dikelompokkan pada tingkatan yang lebih tinggi dari kingdom, yaitu domain. Ada tiga domain yang digunakan saat ini, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.
Ketiga domain tersebut mencakup enam kingdom, yang sebagian besar anggotanya mirip dengan sistem lima kingdom. Perbedaannya, terdapat penambahan satu kingdom baru.
Kingdom Monera yang sebelumnya menampung semua jenis bakteri kemudian dipisahkan menjadi dua kingdom berbeda, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Archaebacteria sendiri berisi kelompok bakteri yang mampu hidup di lingkungan ekstrem.
Dengan demikian, pada sistem klasifikasi tiga domain terdapat Domain Bacteria yang mencakup Kingdom Eubacteria, Domain Archaea yang mencakup Kingdom Archaebacteria, serta Domain Eukarya yang terdiri atas empat kingdom lainnya, yaitu Animalia, Plantae, Protista, dan Fungi.
Baca juga: Virus: Pengertian, Struktur, Ciri, Jenis, Bentuk, & Sejarah
Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup
Supaya kamu lebih terbayang dan pemahamanmu makin mantap, simak beberapa contoh klasifikasi makhluk hidup di bawah ini.
1. Manusia (Homo sapiens)
Manusia termasuk ke dalam Kingdom Animalia karena bersifat heterotrof dan multiseluler. Selanjutnya, masuk ke Filum Chordata karena memiliki tulang belakang, Kelas Mammalia karena menyusui anaknya, Ordo Primata, Famili Hominidae, Genus Homo, dan Spesies Homo sapiens.
2. Padi (Oryza sativa)
Padi diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae karena mampu berfotosintesis. Padi masuk Divisio Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Kelas Monocotyledonae (berkeping satu), Ordo Poales, Famili Poaceae, Genus Oryza, dan Spesies Oryza sativa.
3. Kucing (Felis catus)
Kucing tergolong dalam Kingdom Animalia karena merupakan hewan multiseluler dan heterotrof. Kemudian, kucing termasuk dalam Filum Chordata karena memiliki tulang belakang, Kelas Mammalia karena menyusui, Ordo Carnivora karena pemakan daging, Famili Felidae, Genus Felis, dan Spesies Felis catus.
Contoh Soal
Setelah kamu mempelajari dan memahami materi klasifikasi makhluk hidup, mari pemahamanmu dengan menjawab soal-soal di bawah ini.
1. Urutan tingkatan takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah…
- Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies
- Spesies – Genus – Famili – Ordo – Kelas – Filum – Kingdom
- Kelas – Ordo – Filum – Kingdom – Famili – Genus – Spesies
- Genus – Famili – Ordo – Spesies – Kingdom – Filum – Kelas
Jawaban: a
2. Sistem klasifikasi yang membagi makhluk hidup menjadi dua kingdom adalah…
- Kingdom Plantae dan Animalia
- Kingdom Protista dan Monera
- Kingdom Fungi dan Plantae
- Kingdom Monera dan Animalia
Jawaban: A
3. Kingdom yang beranggotakan organisme prokariotik adalah…
- Protista
- Monera
- Fungi
- Plantae
Jawaban: B
4. Ciri khas kingdom Animalia adalah…
- Bersel satu
- Multiseluler dan heterotrof
- Autotrof dan berklorofil
- Tidak memiliki dinding sel
Jawaban: B
5. Contoh organisme yang termasuk kingdom Protista adalah…
- Paramecium
- Cacing pita
- Lumut
- Jamur kuping
Jawaban: A
6. Sistem klasifikasi lima kingdom dikembangkan oleh…
- Carl Linnaeus
- Ernst Haeckel
- Robert Whittaker
- Herbert Copeland
Jawaban: C
7. Organisme yang dapat melakukan fotosintesis termasuk dalam kingdom…
- Animalia
- Plantae
- Monera
- Fungi
Jawaban: B
8. Urutan yang benar dari domain ke spesies adalah…
- Domain – Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies
- Kingdom – Domain – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies
- Kelas – Domain – Kingdom – Filum – Ordo – Famili – Genus – Spesies
- Domain – Filum – Kingdom – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies
Jawaban: A
9. Contoh hewan yang termasuk kelas mamalia adalah…
- Ikan mas
- Ayam
- Kucing
- Kura-kura
Jawaban: C
10. Taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari…
- Struktur tubuh makhluk hidup
- Pengelompokan dan penamaan makhluk hidup
- Perilaku makhluk hidup
- Habitat makhluk hidup
Jawaban: B
—
Nah, bagaimana soal-soal di atas? Cukup mudah, kan? Berapa soal yang kamu jawab benar? Jika masih ada yang salah, tidak perlu sedih. Kamu bisa terus latihan sampai menguasai materi ini dengan maksimal. Setelah menguasai materi ini, kamu bisa lanjut mempelajari materi lainnya bersama Alta Global School by Ruangguru.
Alta Global School by Ruangguru menyediakan sistem blended learning, gabungan pembelajaran daring dan luring, mulai dari preschool sampai high school, dengan Champions Curriculum yang menggabungkan kurikulum internasional dan nasional. Yuk, daftar sekarang juga!
Masih ragu? Coba kelas gratisnya dengan klik gambar di bawah ini!
Referensi:
https://repositori.kemendikdasmen.go.id/20338/1/Kelas%20X_Biologi_KD%203.3%20%281%29.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup/?srsltid=AfmBOopEeCEAyjKUzC54vGxzmGPhk7_-63suHKhx70-vOjQfc-cRBJse
https://www.ruangguru.com/blog/macam-macam-sistem-klasifikasi-makhluk-hidup
https://kumparan.com/berita-terkini/memahami-4-manfaat-klasifikasi-makhluk-hidup-bagi-manusia-20zQSUZAxRV/4
Want the Best for Your Child?
We are Here to help!
Get free consultation and discover a hybrid international-standard learning experience for your child. Fill out the form now!

